Berita MUTIARAPOKER - Penggunaan lilin beraroma atau scented candle merupakan salah satu gaya hidup masyarakat modern yang kerap dipilih untuk membuat suasana lebih terasa nyaman sekaligus menghilangkan stres. Selain itu, lilin beraroma biasa digunakan sebagai penunjang rasa tenang saat melakukan yoga, meditasi, ataupun terapi.
Sayangnya, meski dapat merangsang otak agar lebih rileks, ternyata lilin beraroma menyimpan bahaya yang mengancam kesehatan tubuh. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa ulasannya!
1. Kanker Paru-Paru
Beberapa lilin beraroma nyatanya terbuat dari parafin, yang merupakan produk tanpa warna dari petroleum. Ketika dibakar, lilin tersebut akan mengeluarkan zat kimia berbahaya seperti benzene dan lolune yang mampu meningkatkan risiko kanker paru-paru pada seseorang.
2. Kanker Hidung dan Tenggorokan
Selain kanker paru-paru, lilin aromaterapi yang dibakar dapat memicu tumbuhnya sel-sel penyakit kanker hidung dan kanker tenggorokan. Zat kimia yang dihasilkan lilin tersebut akan berubah menjadi molekul kimia formaldehida yang berpotensi mengubah struktur DNA.
3. Tumor
Formaldehida yang dihasilkan saat pembakaran lilin aromaterapi nyatanya merupakan molekul kimia yang sangat berbahaya. Sebab, zat tersebut juga mampu meningkatkan risiko tumbuh dan berkembangnya tumor. Selain itu, aroma gaharu dan cendana yang lebih diminati karena dianggap lebih aman, rupanya justru lebih berbahaya.
4. Asma
Bagi penderita penyakit asma sebaiknya jangan terlalu sering menyalakan lilin aromaterapi. Pasalnya, kandungan bahan-bahan kimia tertentu pada lilin ini dapat membuat hidung gampang tersumbat sekaligus iritasi.
5. Autisme
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Mount Sinau Children’s Environmental Health Center, kandungan phthalates pada lilin aromaterapi yang terus-menerus dihirup saat masa kehamilan mampu memengaruhi tumbuh kembang janin yang berada di dalam kandungan. Selain itu, jika terpapar kandungan tersebut saat bayi baru lahir secara rutin, maka kinerja dan pertumbuhan otak akan tidak stabil.
6. Infeksi Pernafasan
Lilin aromaterapi nyatanya tidak hanya merusak struktur DNA dan menyebabkan anak lahir dengan penyakit autisme saja. Pewarna dan pewangi buatan yang terkandung dalam beberapa lilin beraroma pun dapat mengakibatkan infeksi saluran pernafasan. Tidak hanya itu, menghirup wangi lilin aromaterapi secara terus menerus saat hamil juga berisiko melahirkan bayi yang mengalami ganggu pernapasan bahkan infeksi paru-paru.
7. Sakit Kepala
Meski memiliki aroma yang harum, lilin aromaterapi nyatanya juga melepaskan senyawa karsinogenik yang sama bahayanya dengan asap rokok. Zat tersebut memiliki dampak tertentu pada sistem saraf dan mampu menyebabkan pusing serta sakit kepala kepada orang-orang tertentu.
8. Alergi
Selain terganggunya sistem pernapasan dan mampu membuat penyakit asma kambuh, menghirup wangi dari lilin aromaterapi juga dapat menyebabkan alergi tertentu seperti hidung tersumbat, hidung berarir, dan bersin-bersin. Bahkan, jika seseorang yang memiliki riwayat alergi menghirup aroma tersebut dapat menimbulkan sesak nafas.
Menghilangkan stres tidak hanya dapat dilakukan dengan menghirup wangi lilin aromaterapi saja. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, seperti: melakukan aktivitas kesukaan, berolah raga, atau bepergian keluar rumah. Meski sudah terbiasa dengan lilin aromaterapi, sebaiknya pertimbangkan kembali kerugian yang akan timbul ke depannya.
Comments
Post a Comment