Tahap Mengerikan yang Dirasakan Saat Mati Kedinginan


Berita MUTIARAPOKER - Di Indonesia, sangatlah jarang bagi kita untuk mendapatkan situasi cuaca dingin yang sangat ekstrim, seperti bersalju atau semacamnya. Kondisi itu baru bisa didapatkan ketika kita pergi ke tempat super tinggi seperti Pegunungan Jaya Wijaya. Karena itu, kondisi mati kedinginan hampir jarang ditemui di sekitar lingkaran kehidupan kita biasanya.

Tentu saja hingga sekarang tidak orang yang bisa menjelaskan bagaimana rasanya mati kedinginan, karena mereka yang mengalaminya sudah mati. Orang mati tidak bisa bercerita. Namun, "beruntung" perkembangan teknologi membuat kita bisa mengimajinasikan seperti apa rasa setiap tahapnya. Inilah kondisi yang terjadi pada kita saat mendekati kematian akibat kedinginan.

1. Hipotermia membuat tubuh berusaha keras menghangatkan organ dalam

Gejala mati karena kedinginan disebabkan oleh kondisi hipotermia, yang mana suhu tubuh kita berada di bawah 37 derajat celcius. Di awal-awal kondisi terkena hipotermia, aliran darah perlahan-lahan mulai tidak berjalan.

Itu dikarenakan respons spontan tubuh kita untuk memperlambat aliran darah demi menaikkan suhu tubuh luar kita. Fenomena tersebut dinamakan vasoconstriction. Pada saat ini tubuh masih kuat menahan suhu luar dengan menghasilkan panas dalam tubuh.


2. Jika tidak teratasi, tubuh akan mulai menggigil untuk menambah kehangatan

Jika kondisi vasoconstriction tak cukup mampu memberikan kehangatan, tubuh mulai melakukan respons selanjutnya, bernama shivering thermogenesis atau gigilan termogenesis. Itu adalah kondisi tubuh yang menggigil dan bergetar terus karena otot terus berkontraksi untuk menghasilkan panas, yang dapat menghangatkan organ dan mencegah hipotermia lanjut.


3. Frostbite akan datang jika fase kedinginan masih berlanjut

Selama 30 menit tak teratasi lewan gigilan termogenesis, bersiaplah terkena frostbite. Di sini kulitmu dan jaringan-jaringan di dalamnya membeku dengan menciptakan kristal-kristal es di membran sel dan secara langsung menyebabkan dehidrasi karena kebocoran cairan.

Kondisi ini membuat selmu mati perlahan-lahan. Kristal es pun terus menyebar, merusak sel-sel lain dan menyebabkan pembusukan.


4. Siklus sekarat mulai berlangsung pada fase ini

Untuk merespons kasus frostbite, tubuh pun menciptakan kondisi bernama vasodilation, yang menyebabkan adanya peningkatan peredaran darah demi menghangatkan sel-sel kulit. Sayangnya, hal ini berlawanan dengan kondisi vasoconstriction sehingga tubuhmu pun memasuki siklus vasodilation dan vasoconstriction. Ini membuat tubuhmu sekarat serta membeku terus menerus, sekaligus merusak tubuh lebih parah.


5. Ditambah angin, bersiaplah mengalami kebutaan

Itu semua masih dalam kondisi cuaca dingin yang ekstrim saja lho. Belum termasuk cuaca yang berangin. Jika ditambah hal tersebut, kornea matamu akan membeku, menyebabkanmu menjadi sensitif terhadap cahaya dan mengalami pembengkakan kelopak mata.

Akan bagus kalau bisa langsung ke tempat hangat untuk mencairkan kristal-kristal es tersebut. Namun jika terus berlanjut, itu akan membuatmu mengalami kerusakan permanen alias kebutaan.


6. Di dalam air, tubuh akan lebih cepat mati

Masalah cepat lamanya kondisi mati karena kedinginan ini dipengaruhi banyak faktor. Mulai dari komposisi tubuh, cuaca, temperatur hingga pakaian yang dikenakan.

Sebagai contoh penurunan suhu lebih cepat, ketika berada di air ketimbang berada di cuaca berangin. Karena itu mereka yang berada di air es seperti kasus tenggelamnya Titanic hanya dapat bertahan 15 menit saja.


7. Saking dinginnya, tubuh sampai merasakan panas

Ada kasus yang dinamakan delirium yang mana kematian karena hipotermia disebabkan karena orang-orang melepaskan bajunya. Ya, mereka melepaskan bajunya sebelum meninggal. Salah satu teorinya dikarenakan cuaca yang terlalu dingin sampai merusak otak, hingga menganggap dirinya terbakar atau tersengat, membuat mereka harus melepas bajunya untuk mendinginkan tubuh.

Bisa juga pula dikarenakan fenomena vasoconstriction, yang terjadi terus menerus hingga darah menyebar ke seluruh permukaan tubuh. Hasilnya adalah sensasi terbakar dirasakan oleh sang penderita hipotermia, hingga secara spontan membuat mereka melepaskan baju.


8. Tingkat keselamatan yang kecil, namun memungkinkan

Ada sebuah kasus di mana terdapat seorang korban yang tidak memiliki tanda kehidupan setelah tenggelam di danau es. Pasien ini berhasil dihidupkan kembali setelah melalui operasi selama tiga jam, sambil tubuhnya terus berusaha dihangatkan. Tentu saja ada beberapa bagian tubuhnya yang perlu diamputasi, tetapi dalam waktu 11 minggu, dirinya kembali fit seperti semula.


Melihat dari berbagai penjelasan di atas, sepertinya kematian karena kedinginan akan sangat menyiksa. Jangan sampai kamu mengalami kondisi seperti ini ya. Karena walaupun bisa diselamatkan, hampir dipastikan beberapa bagian tubuhmu perlu diamputasi.


Comments