Gangguan Kesehatan Ini Sering Dialami Oleh Anak Kos. Jaga Kesehatan,ya!


Berita MUTIARAPOKER - Dikenal sebagai golongan independen dan kurang perhatian, anak kos sebenarnya mempunyai masalah tersendiri. Salah satunya yaitu masalah kesehatan personal. Sering kali karena tuntutan kesibukan yang tinggi, gaya hidup dan pola makan yang kurang sehat menyebabkan gangguan pada sistem metabolisme di tubuh. Berbagai gangguan kesehatan yang dialami anak kos ada yang dianggap sepele dan ada pula yang mengharuskan mereka istirahat total. Berikut ini adalah 6 diantaranya. 

1. Tifus alias demam typhoid

Sumber penyakit tifus adalah bakteri bernama salmonela typhi. Bakteri ini bisa masuk ke pencernaan melalui makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri tersebut. Makanan akan terkontaminasi bakteri ini jika tidak terjaga kebersihannya. Dilansir dari doktersehat.com, gejala yang timbul setelah terinfeksi penyakit ini antara lain berupa kehilangan nafsu makan, lemas, diare, sakit kepala, demam, dan nyeri. Penyakit ini, jika sudah menyerang biasanya mengharuskan penderitanya mendapatkan perawatan intensif.


2. Sakit perut sampai diare

"Eh, sakit perut nih. Kayanya habis makan geprek level 11 tadi deh." Sering mendengar pengakuan demikian? Anak kos memang senang mengeksplor jajanan sekitar dan mencoba makanan-makanan menantang. Makanan yang tidak terjamin kebersihannya atau yang terlalu pedas bisa menimbulkan keluhan sakit perut atau bahkan hingga menimbulkan diare.

Diare ditandai dengan buang air besar sebanyak lebih dari tiga kali dalam sehari dengan konsistensi feses cair. Jika tidak ditangani, diare bisa menimbulkan dehidrasi berat loh. Jadi, hati-hati ya saat memilih makanan. 


3. Maag

Kebiasaan makan yang tidak teratur menjadi pemicu utama penyakit maag menyerang anak kos. Terkadang melewatkan satu jadwal makan, seperti sarapan atau makan siang biasa dilakukan untuk menghemat pengeluaran atau karena malas keluar. Hal ini, juga dibiarkan berlarut-larut akan menjadikan kerja lambung dan sekeresi asam lambung terganggu. Gejala yang dirasakan biasanya berupa nyeri di ulu hati, mual dan muntah. Maag perlu mendapatkan penanganan, karena apabila dibiarkan dapat menimbulkan luka di lambung.


4. Insomnia

Tugas menggunung dan deadline yang pendek terkadang memaksa mahasiswa kos merelakan jatah jam tidurnya. Alhasil, irama sirkadianpun terganggu. Di malam hari anak kos akan kesulitan tidur dan letih lesu di kala siang. Jangan disepelekan, pola hidup yang demikian tentu tidak sehat. Bahkan menurut www.halodoc.com, dapat memicu penyakit lainnya seperti diabetes, arthritis, kanker, gangguan kesuburan, dan penyakit jantung. Tubuh membutuhkan waktu istirahat, jika waktu istirahat tidak didapatkan maka organ di dalamnya akan ikut cepat haus. Jadi, jangan dibiasakan ya. 


5. Anemia

Makan asal kenyang menjadi satu semboyan yang dianut anak kos, terutama di tanggal tua. Komposisi nutrisi dalam makanan biasanya menjadi urutan kesekian yang diperhatikan. Padahal, tubuh tidak hanya membutuhkan energi melainkan juga mineral dan vitamin lain yang membantu metabolisme.

Salah satunya zat gizi yang tidak terpenuhi akibat pola makan asal kenyang ini adalah anemia. Anemia bisa disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh. Kondisi ini biasa ditandai dengan pucat, letih, lelah, lesu, dan pening berputar. Kedengarannya sepele, namun akan berdampak buruk pada prestasimu di kampus dan kesehatanmu di masa depan loh.


6. Hipertensi

Makanan instan, awetan dan cepat saji identik dengan makanan sehari-hari anak kos. Namun sebenarnya makanan tersebut mengandung natrium yang tinggi. Asupan natrium yang tinggi inilah yang menjadi pemicu timbulnya tekanan darah tinggi. Kebutuhan natrium harian tubuh tidak lebih dari 1500 mg perhari. Lebih dari itu, natrium akan menimbulkan efek merugikan seperti hipertensi. Hipertensi sendiri seperti yang kita tahu merupakan gerbang dari berbagai penyakit degeneratif berbahaya seperti penyakit jantung , stroke, dan sebagainya. 


Anak kos sebagai generasi penerus bangsa harus menjaga kesehatannya sendiri. Mandiri bukan sekadar bagaimana kamu bisa hidup jauh dari orang tua, melainkan juga bagaimana mengurus diri sendiri dengan layak dan membuktikan bahwa kita dapat tetap sehat meskipun diluar pengawasan mereka. Hidup anak kos!



Comments