Berita MUTIARAPOKER - Banyak orang yang ingin memiliki berat badan ideal. Tak heran untuk mendapat menurunkan berat badan segala cara pun dilakukan. Namun masih banyak mitos menurunkan berat badan yang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat.
Alih-alih menurunkan, beberapa mitos ini malah membuat Anda gagal menjalani diet, atau malah menimbulkan kerugian lain. Berikut ini, mitos mengenai cara menurunkan berat badan, yang harus Anda hindari.
Mitos 1 : Suplemen dapat membantu menurunkan berat badan
Anda mungkin termasuk orang yang percaya, bahwa mengonsumsi suplemen tertentu, dapat membantu penurunan berat badan. Dalam kajian medis, hal ini belum terbukti efektif. Jika Anda pernah mendengar orang lain yang berhasil menurunkan berat badan, sebagai dampak dari suplemen, boleh jadi itu merupakan efek plasebo. Artinya, janji pemasaran dari suplemen tersebut, membuat mereka lebih termotivasi untuk benar-benar melakukan diet sehat.
Berikut beberapa tips aman, untuk menurunkan berat badan, seperti membatasi atau mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti lemak sapi, daging sapi, daging babi, mentega, saus mayones, atau es krim. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana, seperti nasi putih dan roti,
Walau mungkin ada kajian-kajian yang menyatakan, beberapa jenis suplemen memang berhasil menurunkan berat badan, jumlah bobot yang diturunkan sangatlah kecil. Selain itu, beberapa suplemen juga memiliki efek samping, dan ada beberapa penelitian yang ternyata disponsori oleh merek tertentu.
Mitos 2 : Menurunkan berat badan berarti menyingkirkan makanan favorit
Untuk dapat menurunkan berat badan, kalori yang terbakar harus lebih banyak dari kalori yang masuk ke tubuh Anda. Artinya, Anda tak harus menyingkirkan makanan yang Anda sukai, asal dapat mengingat kira-kira total kalori makanan yang Anda makan. Beberapa kalkulator pada aplikasi dan situs terpercaya bisa Anda gunakan, untuk menghitung kalori tiap jenis makanan.
Tapi penting untuk diingat, Anda harus menyeimbangkan porsi makan dalam satu hari. Setiap orang juga memiliki kebutuhan kalori yang berbeda, yang bergantung pada berbagai faktor, seperti usia, berat badan, dan tingkat aktivitas fisik. Diskusikan dengan dokter, mengenai jumlah kalori harian yang Anda butuhkan.
Mitos 3 : Hanya kardio yang penting, latihan kekuatan tak perlu dilakukan
Latihan kardio memang menjadi aktivitas fisik yang utama untuk menurunkan berat badan. Namun, sebaiknya Anda juga mengkombinasikannya dengan melakukan latihan kekuatan. Sebab, latihan ini membantu meningkatkan pembakaran kalori, setelah Anda berolahraga.
Mitos 4 : Karbohidrat membuat Anda gemuk
Memang betul, diet dengan rendah karbohidrat, membantu Anda untuk menurunkan berat badan. Namun bukan berarti karbohidrat memicu peningkatan berat badan. Faktanya, karbohidrat kompleks, seperti pisang, apel, dan kacang merah, malah menyehatkan. Jadi, selama kalori harian yang masuk ke tubuh masih terkontrol, Anda tak perlu khawatir.
Mitos 5 : Lemak harus dihindari
Lemak sering disalahkan sebagai pemicu kegemukan. Memang benar bahwa, kalori dalam setiap satu gram lemak, lebih tinggi daripada zat lain seperti protein dan karbohidrat. Namun bukan berarti, Anda harus menghindari semua jenis lemak. Lemak juga memiliki jenis yang menyehatkan, dan membantu tubuh berfungsi dengan baik. Lemak sehat ini terkandung dalam makanan seperti ikan, telur, dan alpukat. Tapi yang membuat Anda gagal dalam menurunkan berat badan adalah, konsumsi kalori makanan yang terlalu banyak, dibanding energi yang terbuang.
Mitos 6 : Melewatkan waktu makan dapat menurunkan berat badan
Melewatkan sarapan maupun makan siang, dapat membuat Anda lebih lapar di jam-jam berikutnya. Sehingga, kebiasaan ini memicu Anda makan lebih banyak di waktu makan selanjutnya. Anda tak perlu melewatkan makan, dengan dalih untuk menurunkan berat badan. Misalnya, saat sarapan, Anda bisa mencampur oats dengan buah, dan sedikit susu rendah lemak. Roti gandum dengan taburan potongan buah, juga dapat memberikan Anda energi sebelum beraktivitas.
Langkah terbaik untuk menurunkan berat badan, adalah dengan perlahan menerapkan perubahan cara makan, serta melakukan aktivitas fisik, dimulai dari yang gampang. Perubahan cara makan tersebut termasuk dengan memperhatikan kalori harian Anda. Misalnya membatasi atau mengurangi konsumsi lemak jenuh, seperti lemak sapi, daging sapi, daging babi, mentega, saus mayones, atau es krim.
Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana, seperti nasi putih dan roti, menghindari konsumsi alkohol, minuman manis. Berolahraga, setidaknya 30 menit dalam satu hari.
Comments
Post a Comment