Berita MUTIARAPOKER - Pernah tidak, kamu merasa tidur malam tidak nyenyak karena merasa gerah meski suhu ruangan tidak panas? Atau yang lebih parah, tanpa disadari, ketika bangun di pagi hari, bantal dan tempat tidur sudah membentuk 'pulau' karena keringat?
Sebenarnya hal ini bukanlah hal yang aneh maupun baru. Kendati demikian, situasi ini justru merupakan tanda ada sesuatu di dalam tubuhmu yang perlu jadi perhatian. Boleh jadi, berkeringat saat tidur di malam hari adalah salah satu indikasi bahwa kamu sedang mengalami gangguan kesehatan seperti berikut.
1. Gangguan tiroid
Kelenjar kecil di bagian leher ini perlu jadi hal pertama yang kamu perhatikan. Menurut Mayo Clinic, kelenjar tiroid mengatur bagaimana tubuhmu menggunakan energi. Bila produksi hormon tiroksin terlalu banyak, 'mesin dalam' tubuhmu pun akan jadi lebih aktif dan menyebabkanmu berkeringat saat malam hari berikut beberapa isu lain seperti detak jantung yang lebih cepat, peningkatan nafsu makan, maupun kehilangan berat badan.
2. Kadar gula darah rendah
Diabetes Self Management menyatakan bahwa berkeringat di malam hari juga mungkin terjadi bila kamu tidak memiliki asupan insulin yang cukup. Selain itu, American Diabetes Association juga menjelaskan bahwa kondisi hopoglikemia akibat diabetes tipe 1 akan memicu hormon epinefrin yang membuatmu berada dalam kondisi fight or flight dan menyebabkanmu berkeringat.
3. Infeksi
Dilansir dari WebMD, infeksi juga dapat menyebabkanmu berkeringat di malam hari. Jenis infeksi ini termasuk seperti infeksi bakteri, peradangan tulang, maupun peradangan katup jantung. Adapun jenis infeksi yang paling umum penyebab kondisi ini adalah tuberkulosis yang juga disertai beberapa gejala lain seperti meriang, kehilangan nafsu makan, kehilangan berat badan, dan batuk yang berlangsung terus menerus selama tiga minggu atau bahkan lebih.
4. PMS
Bagi wanita yang akan memasuki masa haid juga bisa mengalami hal ini. Peneliti menemukan bahwa wanita yang berada pada masa luteal (pertengahan kedua dalam siklus haid alias saat PMS menyerang) cenderung akan mengalami peningkatan produksi keringat.
5. Alkohol
Segelas anggur sebelum tidur boleh jadi akan membuat istirahatmu lebih nyenyak. Namun di sisi lain, kamu juga mungkin akan bersimbah keringat saat terbangun keesokan harinya.
Alkohol dapat memengaruhi sistem saraf dan kemampuan tubuh untuk mengatur temperatur tubuh sebagaimana yang dipaparkan WebMD. Mengonsumsi alkohol akan membuat pembuluh darah melebar sehingga membuatmu merasa lebih panas atau hangat.
6. Kafein
Kafein merupakan stimulan ringan yang dapat meningkatkan dan memanaskan sistem saraf pusat. Akibatnya, kamu juga jadi lebih mudah untuk berkeringat di malam hari di samping terjaga sepanjang malam.
7. Asam lambung
Belum banyak riset yang membahas mengenai korelasi antara berkeringat di malam hari dan gangguan asam lambung. Namun, sebuah studi di tahun 2003 menemukan bahwa melalui observasi informal, pasien yang menderita penyakit asam lambung sering berkeringat di malam hari.
8. Obat-obatan
Mayo Clinic melaporkan bahwa beberapa jenis obat termasuk antidepresan seperti SSRI dan untuk mengatasi diabetes seperti metformin dapat meningkatkan temperatur suhu tubuh. Bahkan, beberapa obat-obatan OTC seperti pereda nyeri juga dapat menimbulkan efek serupa.
9. Gangguan kecemasan
Keringat karena kecemasan berbeda dengan keringat yang diproduksi saat kamu berolahraga. Menurut International Hyperhidrosis Society, keringat karena rasa cemas dilepaskan dari kelenjar apokrin di ketiak, area genital, dan kulit kepala. Untuk mengatasi ini, kamu bisa melakukan meditasi sebentar sebelum tidur.
10. Sleep apnea
Dijelaskan oleh Mayo Clinic, gangguan pernapasan yang satu ini membuat otot tenggorokanmu untuk relaks dan mengganggu saluran pernapasan. Akibatnya, napasmu pun sesekali terhenti ketika sedang tidur. Proses dari ketika napas terhenti dan kembali inhalasi ini membutuhkan usaha tersendiri bagi tubuh yang berpotensi membuatmu jadi terbangun dan bersimbah keringat.
Berkeringat saat tidur mungkin cukup dirasa mengganggu bagi sebagian orang, tetapi tidak sampai ke tahap yang perlu dikhawatirkan karena boleh jadi cepat terlupakan. Namun, hal-hal semacam ini tidak sebaiknya diabaikan sebab dengan cara seperti ini, tubuh berusaha untuk memberi tahumu tentang kondisi apa yang sebenarnya terjadi di dalam.
Comments
Post a Comment