Berita MUTIARAPOKER - Stres bisa muncul kapan saja tanpa pertanda. Dampaknya pun beragam mulai dari ketidaknyamanan pada diri sendiri hingga lingkungan sekitar.
Walau begitu, selalu ada cara untuk menghilangkan stres dan kembali ke versi ideal dan nyamanmu. Selengkapnya, berikut saran dari para ahli untuk mengalahkan stres sesuai dengan faktor penyebabnya.
1. Stres karena pekerjaan
Menurut World Health Organization, stres yang berhubungan dengan pekerjaan dapat menimbulkan gangguan kesehatan fisik, mengurangi produktivitas, dan membuatmu jadi terdemotivasi. Dr. Fran Walfish PsyD dari Beverly Hills juga menjelaskan bahwa penelitian dari Preventive Medicine baru-baru ini mengindikasikan stres karena kerja yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker secara spesifik seperti usus, rektal, perut, paru, dan limfoma non-hodgkin.
Untuk mengatasinya, kamu perlu melakukan olahraga secara rutin setidaknya 30 menit. Selain itu, hindari memendam perasaan dan pikiran negatif. Bila ada yang membuatmu tak nyaman, diskusikan perasaanmu dengan atasan.
2. Stres karena kehidupan kota
Sebuah studi yang dilakukan di Douglas Mental Health University Institute menemukan bahwa kerasnya kehidupan kota memiliki korelasi dengan risiko seumur hidup perihal gangguan kecemasan dan mood. Menurut penelitian tersebut, suara, aroma, dan pengalaman kehidupan perkotaan secara keseluruhan memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap amigdala dan korteks singulata, yakni dua bagian pada otak yang memiliki fungsi regulasi emosi dan stres.
Jason Thomas LEP dari Evenflow Meditation menyarankanmu untuk berlatih meditasi dan menerapkan sikap mindfullness untuk mengelola stres dengan efektif. Latihan semacam ini memberikanmu kapasitas yang lebih untuk lebih menyadari pikiran, emosi, sensasi tubuh, dan sikap yang dilakukan. Pada akhirnya, kamu pun dapat memiliki keseimbangan emosional.
3. Stres karena trauma masa kecil
Jenis stres yang ini meliputi pengalaman bencana alam, perang, kekerasan seksual, kecelakaan, dan sebagainya. Tak ada yang menginginkan hal ini untuk terjadi, tetapi sayangnya trauma yang dialami bahkan dapat berlangsung seumur hidup. Akibatnya, kamu pun jadi kesulitan dalam mengatur emosi, fokus, mengingat sesuatu, hingga mengalami stres kronis.
Penanganan yang dilakukan sebenarnya perlu diterapkan sejak dini, tetapi nyatanya masih banyak juga usia dewasa yang berjuang dengan kondisi ini. Adapun jenis penanganan yang diperlukan adalah sesi terapi dengan pihak profesional. Selain itu, Gabriella I. Farkas MD PhD dari Pearl Behavioral Health & Medicine dan Pearl Medical Publishing mengatakan bahwa stres kronis juga mungkin membutuhkan beberapa jenis obat-obatan tertentu.
4. Stres karena perubahan hal dalam hidup
Kematian atau kehilangan orang-orang tersayang, perceraian, penyakit serius, pindah ke kota lain, dan sebagainya juga dapat memicumu stres. American Institute of Stress pun mencatat faktor-faktor tersebut dapat memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap level kecemasanmu.
Agar tak terkungkung dalam situasi ini, lakukanlah berbagai hal menyenangkan seperti mengeksplorasi kota baru, menemukan kegemaran baru, pergi ke konser, atau bahkan sekadar hang out dengan teman atau kekasih. Libatkan dirimu dalam hal-hal positif serta berkumpullah dengan orang-orang positif pula.
5. Stres karena kondisi finansial
Saat kamu tak memiliki uang untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri maupun keluarga atau orang tersayang, stres pasti akan menghujam. Stres semacam ini pun dapat menjadi kronis sampai membuatmu depresi, merasa tak berdaya, bahkan terserang berbagai penyakit serius seperti penyakit jantung atau kanker.
Kondisi ini memang tak mudah untuk diperbaiki begitu saja karena berbagai hal. Bila pengangguran adalah faktornya, maka bekerja dengan penasihat kerja nirlaba adalah langkah utama yang dapat kamu lakukan. Bila kamu memiliki sejumlah tabungan tetapi gaya hidupmu tak sepadan, maka mulailah untuk memperbaiki diri, termasuk bila harus bekerja sama dengan perencana keuangan.
6. Stres karena pengasuhan anak
Parenting alias pengasuhan anak juga tak luput dari risiko stres sebagaimana yang dicatat oleh American Psychological Association. Mulai dari perkembangan batita, pergaulan anak, hingga kekhawatiran untuk membiayai pendidikan hingga tingkat tinggi menjadi gangguan pikiran tersendiri yang bisa mengurangi kesempatanmu untuk menikmati hidup sendiri.
Sebagai orang tua, memang, kamu tak akan pernah bisa benar-benar berhenti mengkhawatirkan anak. Namun, terlalu stres juga tak baik untuk kesehatanmu sendiri. Aditi G. Jha, MD dari JustDoc.com menganjurkanmu untuk mengikuti gaya hidup holistik dan tidur berkualitas yang cukup secara rutin.
7. Stres karena media (ambient anxiety)
Dari sekian banyak jenis stres, yang satu ini boleh jadi yang paling berpotensi menjadi kronis. Kamu bisa mudahnya menjadi stres ketika membaca berita di media sosial mengenai kasus perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, kecelakaan, dan sebagainya. Namun alih-alih sebagai sebuah empati, kecemasan yang kamu rasa sesungguhnya merupakan ketakutan bahwa hal tersebut juga akan menimpamu atau orang-orang tersayangmu.
Menurut dr. Walfish, penderita ambient anxiety tidak memiliki pembatas antara psikologis internal dan emosinya. Apa yang dilihat akan langsung diterima begitu saja. Untuk mengatasi hal ini, beberapa hal yang perlu dilakukan antara lain lebih peduli terhadap diri sendiri, mengurangi suntikan informasi berita terkait, dan menghindarkan diri dari orang-orang yang negatif.
Stres, terlepas dari apa pun penyebabnya, akan membuatmu jadi kurang nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Karena itu, cobalah lebih terbuka kepada diri sendiri dan perbaiki akar masalahnya dibandingkan hanya mengabaikan dan menunda menyelesaikannya.
Comments
Post a Comment