Berita MUTIARAPOKER - Ketika sedang stres, kita cenderung pengin cepat-cepat liburan. Tapi, jauh sebelum itu, yang kita inginkan saat itu juga adalah makan makanan yang enak. Benar gak?
Mau marah, sedih, stres, yang dipikirkan cuma makanan pembangkit mood. Dari makanan favorit, dessert yang menggiurkan, minuman yang segar-segar, dan sebagainya. Ternyata, ada beberapa alasan kenapa ketika stres atau sedih, kita penginnya makan melulu. Simak ulasannya berikut ini!
1. Makanan bisa memberi efek nyaman dengan sedikit effort
Berdasarkan sejumlah penelitian, kebiasaan mengunyah ketika stres bisa disebut sebagai comfort eating. Pasalnya, makanan dianggap dapat memberikan kenyamanan instan.
Sebenarnya keinginan traveling atau pergi ke suatu tempat juga ada, tapi effort-nya lebih tinggi dan banyak. Sehingga, bisa memicu stres lainnya.
2. Adanya perubahan metabolisme yang gak stabil
Seperti yang kita tahu, stres bisa mengacaukan hormon dalam tubuh. Akibatnya, metabolisme tubuh jadi terganggu dan tak seimbang. Kalori, lemak, dan gula dalam tubuh pun tak bisa dibakar dengan maksimal.
Di saat inilah tubuhmu merasa "bingung" sedang merasa haus atau lapar. Sehingga, sinyal yang ditangkap seringkali berupa rangsangan mengonsumsi makanan-makanan berkalori tinggi.
3. Otak mengirim stimulus makanan
Ketika stres, otak di bagian hipotalamus memberikan stimulus untuk makan. Gak heran kalau yang kita pikirkan saat stres jadinya makan, makan, dan makan.
4. Hormon kortisol sebagai pemicu stres meningkat
Selain stimulus otak untuk makan, hormon kortisol meningkat saat stres. Apalagi kita gak bisa menumpahkan segala stres atau rasa marah kepada orang lain maupun benda lain, jadi yang kena "korban" lagi-lagi ya makanan.
5. Awas, bisa jadi gangguan psikologis kalau sudah kecanduan!
Nah, kalau stimulus otak kamu untuk mengonsumsi makanan-makanan tinggi kalori semakin sering, cobalah tak selalu menurutinya. Sebab, hal ini bisa membuatmu kecanduan. Stres dikit, makan banyak. Stres banyak, makan lebih banyak lagi, hingga bisa menyebabkan gangguan psikologis. Bisa bulimia, bisa pula anoreksia. Duh!
Setelah tahu alasan-alasan di atas, sekarang kita bisa lebih waspada untuk mengenali gejala stres ya, sehingga bisa menanganinya dengan tepat. Kamu juga merasakan hal yang sama kah?
Comments
Post a Comment