Berita MUTIARAPOKER - Paru-paru seorang lelaki remaja usia 18 tahun runtuh karena kebiasaannya menggunakan rokok elektrik atau vape selama 18 bulan.
Chance Ammirata, remaja asal Amerika Serikat ini sampai dilarikan ke rumah sakit dan menjalani rawat inap akibat vape.
Sebelum jatuh sakit, Ammirata sempat mengeluh kesakitan di bagian dada kirinya. Tetapi, ia hanya mengira rasa sakitnya itu karena ia menarik ototnya.
Beberapa hari berikutnya ketika ia pergi ke arena bowling, ia kembali mengeluh kesakitan. Bahkan Ammirata hampir tidak bisa duduk sendiri di kursinya.
"Saat itu rasanya dadaku sudah hancur, aku seperti terkena serangan jantung," katanya, dikutip dari World of Buzz.
Saat itulah Ammirata baru memutuskan pergi ke rumah sakit. Lima jam kemudian, Ammirata sudah dikelilingi oleh ahli bedah yang menangani kondisinya.
Ammirata harus menjalani tindakan operasi darurat karena dokter menemukan paru-paru kirinya sudah runtuh. Mereka juga perlu memasukkan tabung ke dalam organnya agar tetap mendapatkan udara.
Selama operasi berlangsung, dokter memperbaiki lubang-lubang di paru-paru Ammirata. Seorang dokter mengatakan lubang-lubang atau bintik-bintik hitam di parunya itu dampak dari kebiasaannya menggunakan vape.
Dokter mengatakan bahwa bintik-bintik hitam di paru-parunya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menghilang atau bahkan tidak sama sekali.
Akibat kejadian ini, Ammirata pun membagikan ceritanya di media sosial. Ia menunjukkan kondisi paru-parunya yang penuh dengan bintik hitam akibat menggunakan vape selama 1,5 tahun.
Awalnya, ia mengira rokok elektrik itu lebih aman dari rokok biasa. Ia juga menduga banyak orang yang berpikiran hal sama. Kini ia telah menyadari bahwa vape sama buruknya.
Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa vape juga bisa merusak paru-paru penggunanya. Ia pun meminta orang-orang untuk berhenti memakai vape.
Ammirata menyadari bahwa sangat susah untuk berhenti merokok menggunakan vape. Tetapi, kondisi akan lebih buruk jika seseorang membiarkan dirinya merokok terus-menerus.
Comments
Post a Comment