Ini Alasan Kenapa Kita Lelah di Siang Hari dan Bersemangat di Malam Hari


Berita MUTIARAPOKER - Bekerja dan melakukan aktivitas di siang hari memang melelahkan. Rasanya ingin segera pulang, menghempaskan diri di tempat tidur, dan bersiap menuju ke alam mimpi.


Namun nyatanya, saat kita sudah bersiap untuk tidur, rasa lelah tersebut mendadak hilang. Tubuh justru terasa segar dan ingin melakukan aktivitas lainnya. Seakan-akan ada lonjakan energi yang masuk ke dalam tubuh kita.

Kamu juga sering merasakan hal ini? Kira-kira apa penyebabnya ya? Yuk simak penjelasannya berikut ini!

1. Kondisi ini disebut dengan “conditioned arousal” atau “learned arousal”

Menurut jurnal dari Research Gate tahun 2011, conditioned arousal adalah keadaan di mana otak dipenuhi oleh pikiran ketika akan tidur. Akibatnya mata pun sulit untuk terlelap karena keaktifan tersebut.

Moira Jung dari Sleep Health Foundation mengatakan bahwa ini adalah keadaan yang dialami oleh hampir semua pasien insomnia yang ia tangani. Ia mengatakan bahwa otak biasanya dipenuhi oleh pikiran negatif yang muncul saat stres.


2. Aktifnya otak di malam hari dapat disebabkan oleh aktivitas yang monoton

Kamu memiliki rutinitas yang sama setiap harinya? Walaupun terlihat sepele, faktor ini bisa memiliki pengaruh pada jam tidurmu lho. Ketika kita menjalani gaya hidup yang konstan, tanpa disadari tubuh akan merasa bosan. Kita pun merasa lelah dan mengantuk saat melakukannya. Sedangkan di malam hari, yang terjadi adalah sebaliknya.
    “Jika kamu memiliki pekerjaan yang monoton, otak kemungkinan akan bangun saat kamu selesai bekerja. Ini menyebabkan kewaspadaan di malam hari,” kata Sanam Hafeez, psikolog saraf kepada Insider.


3. Tidur siang juga bisa menjadi penyebabnya

Jika memiliki kesulitan untuk tidur di malam hari, kamu harus menghindari tidur siang walaupun kamu lelah. Sebab nantinya waktu tidurmu akan semakin kacau dan tidak sehat. Hal ini akan memicu insomnia.

Dilansir dari Harvard Health, mencegah diri untuk tidur di siang hari disebut sebagai stimulus control therapy, salah satu metode untuk menangani insomnia. Namun jika memang rasa lelah tidak bisa dihindari, batasi waktu tidur siang selama 15 hingga 20 menit saja.


4. Ada kemungkinan kamu mengalami ketidaknormalan ritme sirkadian

Ritme sirkadian adalah jam biologis yang mengatur segala hal yang terjadi di dalam tubuh kita, termasuk siklus tidur dan keaktifan otak. Ketika seseorang mengalami hal ini, jam tubuh berjalan terlambat dan membuat mereka memiliki ledakan energi di malam hari. Dilansir dari jurnal PubMed Central tahun 2013, faktor penyebabnya beragam, mulai dari jet lag, shift kerja, kelebihan kafein, dan lain-lain.


5. Jangan mencoba mengatasinya dengan memainkan gadget

Biasanya jika mengalami kesulitan untuk tidur, sebagian orang mengatasinya dengan memainkan gadget. Dengan harapan mereka akan mengantuk dan akhirnya tertidur. Namun ini justru langkah yang keliru.

Gadget seperti handphone, tablet, dan laptop memancarkan gelombang yang dinamakan sinar biru. Dilansir dari All About Vision, ia justru akan mengurangi produksi hormon melatonin, yang bekerja dengan menimbulkan rasa kantuk. Karenanya, kamu akan semakin sulit untuk terlelap.


6. Terdapat beberapa penyakit yang mungkin menyebabkan kondisi ini

Menurut laman WebMD, kelelahan di siang hari dan aktif di malam hari dapat disebabkan oleh tiga macam penyakit tidur. Di antaranya adalah sleep apnea, narkolepsi, dan restless leg syndrome (RLS).

Sleep apnea bisa membuat kita kesulitan untuk tidur karena napas yang tersendat. Narkolepsi ditandai dengan rasa kantuk yang luar biasa di siang hari, sleep paralysis, dan halusinasi. Sedangkan RLS membuat penderitanya tidak bisa berhenti menggerakkan kaki ketika akan tidur.

Ketiganya tergolong sebagai gangguan neurologis atau saraf yang bisa membuat aktivitas dan jam tidur kita terganggu. Namun untuk mengetahui apakah benar kamu mengalaminya atau hanya sekadar gangguan tidur biasa, kamu harus berkonsultasi dengan dokter.


7. Apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasi gangguan tidur ini?

Dilansir dari Time, direktur University of Michigan Sleep Disorders Center, Ronald Chervin mengatakan bahwa hal pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan membuat tempat tidur hanya untuk tidur. Jangan menggunakan laptop untuk bekerja atau menonton di atasnya karena hal tersebut akan membuat otak kita mengasosiasikan kasur sebagai tempat beraktivitas.


Selanjutnya hindari tidur siang (apalagi jika terlalu lama), jangan makan atau berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur, dan coba mengonsumsi suplemen melatonin. Kamu juga harus ingat untuk membatasi screen time agar tidurmu lebih berkualitas. Terakhir, buatlah jam tidur yang konsisten, jangan tidur terlalu larut dan jangan bangun terlalu siang agar tubuhmu tetap segar di pagi hari. 



Comments