Berita MUTIARAPOKER - Ujaran 'makanan terasa lebih enak jika disantap saat lapar' agaknya sering didengar atau malah kamu pun turut merasa begitu. Kendati demikian, hal tersebut benar gak sih jika ditilik dari sudut pandang riset? Nah, berikut lansiran dari laman Delish, NDTV Food, dan SciTechDaily untuk menguraikannya secara ilmiah. Yuk, disimak!
1. Ternyata, 'makanan terasa lebih enak jika disantap saat lapar' itu bukan mitos belaka
Rupanya, 'makanan terasa lebih enak jika disantap saat lapar' itu memang benar adanya. Pasalnya, rasa lapar akan mempertajam sensitivitas lidah sebagai reseptor dalam mencicipi makanan, serta mempengaruhi respon tubuh dalam merespon stimuli dari citarasa tersebut.
2. Pasalnya, rasa lapar akan membuat citarasa asli dari masakan menjadi lebih intens
Hal ini terungkap dalam sebuah riset pada 2004 silam berjudul 'Effects of caloric deprivation and satiety on sensitivity of the gustatory system'. Penelitian tersebut menemukan bahwa rasa lapar akan membuat citarasa asli pada masakan menjadi lebih intens. Misalnya, makanan manis menjadi (terasa) lebih manis.
3. Selain itu, terjadi pula peningkatan kadar hormon dopamin yang merangsang kepuasan
Megan Gilmore, konsultan nutrisionis tersertifikasi, menambahkan bahwa terjadi peningkatan jumlah hormon dopamin yang dikeluarkan tubuh ketika melihat makanan dalam keadaan lapar. Inilah yang membuat tubuh (merasa) lebih puas dengan makanan yang disantap saat kelaparan tersebut, sebab dopamin memang berkontribusi terhadap kepuasan dan kenikmatan.
4. Tubuh yang sedang lapar cenderung lebih kuat untuk menyantap sajian bercitarasa manis
Riset terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa kondisi sedang lapar, seperti saat berpuasa, akan membuat tubuh memiliki keinginan lebih kuat untuk menyantap sajian bercitarasa manis. Selain itu, lidah pun ternyata mengalami penurunan sensitivitas terhadap citarasa yang kurang digemari oleh individu bersangkutan.
5. Makanan yang tersaji juga menjadi tampak lebih menggugah selera saat tubuh sedang lapar
Dengan kata lain, penelitian yang dilakukan oleh National Institute for Physiological Sciences di Okazaki, Jepang, tersebut menemukan bahwa keadaan tubuh yang tengah kelaparan memang akan membuat makanan menjadi terlihat lebih menggugah selera untuk lekas disantap.
6. Adalah Agouti-related peptide (AgRP) yang bertanggungjawab atas hal tersebut
Hal ini disebabkan oleh sel khusus di dalam otak, tepatnya di bagian hipotalamus, yang disebut Agouti-related peptide (AgRP) menjalankan fungsinya untuk mengelola rasa lapar, serta mengubah persepsi individu terhadap makanan tersebut ketika sedang kelaparan.
7. Walau condong pada makanan manis, tapi lidah juga jadi lebih toleran terhadap ragam citarasa lain
Apabila neuron AgRP ini teraktivasi, maka tubuh seseorang yang tengah kelaparan tersebut cenderung ingin menyantap hidangan bercitarasa manis, dan menjadi lebih toleran terhadap ragam citarasa lainnya. Dengan kata lain, nyaris makanan apapun tampak lebih sedap.
Hmmm, jadi begitu. Semoga memperluas wawasanmu, ya!
Comments
Post a Comment