Apakah Mengonsumsi Telur Mentah Aman?


Berita MUTIARAPOKER - Telur mata sapi, telur dadar, scrambled egg, atau telur rebus adalah hidangan telur yang paling sering dikonsumsi masyarakat. Produk yang berasal dari unggas tersebut dikenal kaya akan nutrisi. Di antaranya adalah vitamin, mineral, kolesterol baik, dan yang paling utama adalah protein.


Namun bagaimana dengan telur mentah? Selama ini ada dua pendapat mengenai keamanan dan kesehatannya. Sebagian percaya bahwa telur mentah baik dikonsumsi, sedangkan yang lain menampiknya. Untuk meluruskan kedua pendapat tersebut, yuk, simak penjelasan berikut ini!

1. Sebenarnya telur, baik yang mentah maupun matang mengandung banyak nutrisi

Seperti yang telur yang dimasak, telur mentah sebenarnya kaya akan nutrisi. Dilansir dari Self Nutrition Data, begini gambarannya:
  •     Kalori: 72;
  •     Protein: 6 gram;
  •     Lemak: 5 gram;
  •     Vitamin A: 9 persen dari AKG;
  •     Vitamin B2: 13 persen dari AKG;
  •     Vitamin B5: 8 persen dari AKG;
  •     Vitamin B12: 7 persen dari AKG;
  •     Selenium: 22 persen dari AKG;
  •     Fosfor: 10 persen dari AKG
  •     Folat: 6 persen dari AKG;
  •     Kolin: 147 gram, dan lain-lain.

Dengan semua kandungan tersebut, pada dasarnya telur memiliki peran dalam menyehatkan jantung, otak, dan tubuh secara keseluruhan. Lebih lanjut, Health Line menjelaskan bahwa nutrisi yang disebutkan di atas banyak terkonsentrasi pada kuning telur. Sedangkan bagian putihnya lebih banyak mengandung protein.


2. Akan tetapi, tubuh kita sulit untuk mencerna protein dalam telur mentah

Banyak orang memanfaatkan telur sebagai sumber protein yang utama. Makanan ini juga sering menjadi pilihan seseorang yang sedang diet karbohidrat. Tak hanya itu, telur juga mengandung sembilan macam asam amino yang dapat melengkapi protein.

Sayangnya, tubuh kita kesulitan untuk mengonsumsi protein tersebut jika dalam kondisi mentah. Kenapa demikian? Dilansir dari Tech Insider, enam gram protein dalam telur terkunci berupa bola-bola yang rapat. Itulah kenapa tubuh sulit menyerapnya.

Sedangkan pada telur matang, zat tersebut akan terurai dan bergabung dengan satu sama lain. Ini membuat proses penyerapan lebih mudah. Sebagai perbandingan, jumlah protein yang dapat diserap dari telur mentah hanyalah 50 persen. Sedangkan pada telur matang, tubuh bisa menyerap proteinnya hingga 91 persen. Selisihnya cukup jauh, kan?


3. Bukan hanya protein yang sulit diserap, biotin pun juga

Biotin adalah salah satu jenis vitamin B yang mudah larut dalam air. Ia dikenal juga sebagai vitamin B7. Biotin berguna untuk menangani rambut rontok, kuku yang rapuh, masalah saraf, dan lainnya.

Biotin banyak terkandung dalam kuning telur. Akan tetapi, pada telur mentah, zat ini terikat dengan protein bernama avidin. Alhasil, tubuh kita pun sulit untuk mencernanya.


4. Telur mentah rawan mengandung Salmonella

Alasan utama untuk tidak mengonsumsi telur mentah adalah ia rawan terkontaminasi dengan bakteri Salmonella. Data dari Food and Drug Administration (FDA) mengatakan bahwa setidaknya ada 79 ribu orang dalam setahun mengalami keracunan karena Salmonella. Sedangkan 30 orang di antaranya bahkan sampai meninggal dunia.

Kenyataannya, bakteri Salmonella sering kali tidak mengakibatkan masalah yang serius. Dilansir dari Well and Good, ketika masuk ke dalam tubuh kita, ia akan menyebabkan diare, demam, sakit kepala, dan keracunan ringan.

Akan tetapi, pada kasus yang lebih parah, Salmonella pun dapat mengakibatkan kematian. Ini hanya terjadi saat bakteri tersebut masuk ke dalam pembuluh darah.

Diketahui bahwa bakteri tersebut dibawa oleh induk ayam dalam organ reproduksinya. Tak hanya itu, telur dapat terkontaminasi Salmonella ketika lingkungan sekitarnya kotor.


5. Suhu panas dapat membunuh Salmonella

Untuk mengontrol dan mencegah Salmonella masuk ke tubuh, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Pertama adalah pasteurisasi atau pemanasan telur dengan udara panas. Cara ini tidak akan membuat telur matang, tetapi efektif untuk memusnahkan Salmonella.

Yang kedua adalah dengan irradiation, yaitu membiarkan telur terpapar radiasi dalam jumlah tertentu. Kedua cara yang telah disebutkan masih sangat jarang dilakukan di Indonesia. Namun negara-negara maju sudah mulai menerapkan.

Maka dari itu, satu-satunya cara yang bisa kita lakukan untuk menghilangkan Salmonella adalah dengan memasaknya. Dilansir dari Medical News Today, suhu setinggi 71 derajat celsius sudah mampu membunuh bakteri jahat tersebut.


6. Ada cara lain untuk mencegah infeksi bakteri dari telur mentah

Kini kita sudah tahu bahwa ada beberapa risiko dari mengonsumsi telur mentah. Akan tetapi jika kamu memang menyukainya, ada beberapa cara untuk meminimalkan risiko infeksi Salmonella. Di antaranya adalah:
  •     Belilah telur dari tempat yang bersih dan tepercaya;
  •     Simpan telur di dalam kulkas untuk mencegah pertumbuhan bakteri;
  •     Jangan mengonsumsi telur yang sudah berubah warna dan bau;
  •     Jangan mengonsumsi telur yang terlihat kotor atau ada retakan di beberapa tempat.

Namun kamu harus ingat bahwa cara tersebut hanya bisa meminimalkan, bukan menghilangkan risiko. Langkah paling tepat untuk terhindar dari bakteri Salmonella hanyalah dengan memasak telur sampai matang. Kamu bisa melakukannya dengan cara menggoreng, merebus, atau memasukkannya ke dalam microwave.


7. Jadi, sebenarnya konsumsi telur mentah itu tidak disarankan

Melalui informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa mengonsumsi telur mentah dapat menempatkan kita terhadap beberapa risiko. Mulai dari menurunnya kadar protein yang terserap hingga kemungkinan terinfeksi Salmonella. Itulah kenapa banyak ahli yang tidak merekomendasikan konsumsi telur mentah.


Sudah tahu jawabannya kan? Pertimbangkan baik-baik sebelum makan telur mentah ya!



Comments